Musik Anak
DISINI
1. Siapakah Tuhanmu?
Siapakah Tuhanmu?
Apa agamamu?
Siapakah Nabimu?
Apa kitabmu?
Tuhanku adalah Allah
Agamaku Islam
Nabiku Nabi Muhammad
Kitabku Al Qur’an
La….la…la….la….Allah Tuhanku
La….la…la…la…Islam Agamaku
La…la…la…la…Muhammad Nabiku
La…la…la…la….Al Qur’an Kitabku
2. Allah Is Near
Where are you going2x, north, south, east ,the west
Where were you did, turn to Allah is the best
Cause He is there where ever you are
So turn….turn….turn to Allah
Where do you live in2x, the tent or in town
It doesn’t matter, where do you life
You can soon be found
Cause He is there where ever you are
So turn….turn….turn to Allah
الله الله جلّ جلا له الله اكبر جلّ جلا له
3. Disini Islam, Disana Islam (Disini Senang, Disana Senang)
Di sini Islam, di sana Islam
Di mana-mana agama Islam
Dari kecil kita Islam, besar nanti kita Islam
Sampai mati kita tetap Islam
La la la la.. lalala.. lalalala…
4. Kakak Guru Ngaji (Abang Tukang Bakso)
Kakak guru ngaji, mari dong kemari, adik diajari.
Kakak guru ngaji, cepat dong kemari, sudah tak sabar lagi.
Satu ayat saja, tidak apa-apa, yang penting niatnya.
Membaca ta’awwudz, membaca Basmallah itu permulaannya
Ngaji itu perbuatan terpuji, Qur’an Hadits harus kita fahami
Semua itu harus kita hayati, agar bahagia di sisi Ilahi
5. Mari Shalat (Indung-indung)
من ترك صلاة خمس, ومن كان متعمّدا
فعذابهم و عقابهم , جهنّم خالدا فيها
Siapa saja meninggalkan sholat, lima waktu dengan sengaja,
maka ia akan disiksa, dalam Neraka selamanya.
من حافظ صلاة خمس , في كلّ مكان ووقت
فجزاءهم وثوابهم , جنّة فيها خالدا أبدا
Siapa saja yang menjaga sholat, lima waktu dengan semangat,
maka ia mendapat nikmat, di dunia juga di akhirat
6. Allah Tuhanku (Bintang Dilangit)
Allahu Tuhanku, Tuhan semua manusia
Tuhan yang penuh kasih dan Maha Penyayang
Tempat mengadu dan tempat ku meminta
Memberiku petunjuk dalam dunia ini
Setiap ku berdo’a, Allah kan mendengar
Setiap ku meminta kan dikabulkan
Allahu Tuhanku, Tuhan semua manusia
Tuhan Yang penuh kasih, sayangi umatnya
7. Amal Yang Disukai Allah (Sedang Apa)
Amal apa 2 x yang disukai Allah?
Senbahyanglah 2X tepat pada waktunya
Apalagi 2x yang disukai Allah?
Shalwatlah 2x pada Nabi Muhammad
Apalagi 2x yang disukai Allah?
Berjuanglah 2x slalu di jalan Allah
Apalagi 2x yang disukai Allah?
Hormatilah 2x kedua orang-tua
8. Ini Huruf Apa?
Ini huruf apa أ ?, itu huruf A
Ini huruf apakah ب ?, itu huruf Ba
Ini huruf apa ت ?, itu huruf Ta
Ini huruf apakah ث ?, itu huruf Tsa
أ ب ت, ب ت ث, ث أب, ت ب أ
Setiap hari kita mengaji, mengaji qur’an sepenuh hati,
Qur’an dibaca dan difahami, diamalkan dalam hidup sehari-hari
Post By : Wardan/Kang DR
Sumber : http://koranmuslim.com/contoh-contoh-lagu-untuk-anak-anak-diniyah-dan-tpa/
Selasa, 30 November 2010
Senin, 29 November 2010
Musik Seriosa
Musik Seriosa
Puisi Rumah Bambu, lagu seriosa karya F.X. Sutopo. Sederhana tapi indah.
Mengenal Aliran Musik Seriosa
Kisah Mawar di Malam Hari - komposisi yang sering dijadikan lagu wajib/pilihan dalam pemilihan bintang radio dan televisi pada 1990-an. Lagu karya mendiang Iskandar ini juga dipopulerkan oleh Trio Bimbo.
Pada 1980-an lagu seriosa sering diperdengarkan di Televisi Republik Indonesia [TVRI], satu-satunya televisi masa itu. Kini, seriosa nyaris tidak ada lagi. Tidak dapat tempat di televisi atau radio. Pertanyaannya, lagu seriosa itu apa?
Oleh Lambertus L. Hurek
Saya suka main-main ke kantor Surabaya Symphony Orchestra (SSO) di Jalan Gentengkali 15. Bangunan tiga lantai di kawasan strategis kota Surabaya. Selain kantor, SSO membuka kelas vokal dan musik, juga punya concert hall kecil untuk berlatih atau home concert. Tiap hari ada saja anak-anak dan remaja yang mengikuti les musik klasik.
Saya bertandang ke sana karena kebetulan kenal dekat dengan Pak Solomon Tong, dirigen sekaligus pendiri SSO. Para staf serta beberapa penyanyi andalannya pun saya kenal baik. Jelek-jelek begini, saya sempat mengikuti latihan vokal bersama Paduan Suara SSO. Diskui dengan Pak Tong bikin wawasan musik klasik saya bertambah-tambah.
"Kamu ikutlah karena suaramu bagus. Kamu juga bisa menyanyi," kata Solomon Tong kepada saya di rumahnya, Jalan Kawi 3 Surabaya, di awal karier saya sebagai jurnalis, menjelang kejatuhan Presiden Suharto. Sayang, karena sibuk meliput ke mana-mana, saya tidak bisa intens berlatih seni suara klasik. Cukup menonton, kemudian menulis sedikit liputan di surat kabar.
Baru-baru ini, setelah membual dengan Yanti dan Mimin (keduanya staf SSO), saya diterima Solomon Tong di ruangannya. Pria kelahiran Xiamen Tiongkok, 20 Oktober 1939, ini tengah menulis sambil menikmati rekaman Konser Kemerdekaan SSO, awal Agustus 2006 di Hotel JW Marriot. Dalam setahun SSO rata-rata menggelar tiga kali konser besar.
"Yang ini konser ke-46 selama 10 tahun usia SSO," ujar Solomon Tong. Saat itu Pauline Poegoeh, soprano andalan SSO, tengah membawakan lagu klasik karya W.A. Mozart.
"Pak Tong, saya ingin tahu apa sebetulnya seriosa itu?" pancing saya.
"Nah, ini pertanyaan bagus. Kita perlu meluruskan istilah seriosa itu. Di luar negeri tidak dikenal lagu atau musik seriosa. Kita di Indonesia saja yang salah kaprah," kata suami Ester Carlina Magawe, pianis top Surabaya, itu.
Celakanya lagi, "Seriosa dalam pengertian Indonesia itu sangat sempit, hanya untuk vokal serius. Ini yang sulit ditangkap masyarakat awam," tegasnya.
Saya pun teringat pemilihan Bintang Radio dan Televisi atau BRTV di TVRI pada 1980-an. Selain keroncong, lomba menyanyi tingkat nasional ini menampilkan kategori seriosa dan hiburan. Lagu seriosa yang saya lihat di TVRI dibawakan dengan 'sangat serius', busana formal, teknik vokal klasik, suara bergetar (vibrasi kuat)--mirip orang kedinginan, begitu olok-olok masyarakat--lagu-lagunya sulit, sehingga peserta sedikit.
Lagu-lagu seriosa yang kerap dilombakan di BRTV antara lain Seuntai Manikam (Djohari), Keluhan Kuncup Melati (Ibu Sud), Cempaka Kuning (Syafei Embut), Taufan (C. Simandjuntak), Fajar Harapan (Ismail Marzuki), Karam (Iskandar), Kasih di Ambang Pintu (Iskandar), Bukit Kemenangan (saya lupa penciptanya), Bintang Sejuta (Ismail Marzuki), Senja Semerah Bara (F.A. Warsono), Mekar Melati (C. Simandjuntak).
Kisah Angin Malam (Saiful Bahri), Puisi Rumah Bambu (FX Sutopo), Wanita (Ismail Marzuki), Kisah Mawar di Malam Hari (Iskandar), Embun (GWR Sinsu), Di Sela-Sela Rumput Hijau (Maladi), Citra (C. Simandjuntak), Dewi Anggraeni (F.X. Sutopo), Kembang dan Kumpang (Sancaya HR). Kebetulan saya bisa membawakan sebagian di antaranya.
Saya sodorkan daftar lagu ini kepada Solomon Tong. "Lagu-lagu ini yang biasa disebut seriosa itu," kata saya. Tong tersenyum.
Sebagai dirigen orkes simfoni dan mantan juri BRTV jenis seriosa, Tong niscaya sangat paham lagu-lagu seriosa versi Indonesia itu. Dia berkeras istilah 'seriosa' salah kaprah. Tidak cocok dipakai di dunia musik karena bisa membingungkan orang luar negeri.
"Indonesia ini hanya mengutip setengah-setengah lagu-lagu pada zaman Barrock. Di Jerman istilahnya lieder artinya song. Tapi arti sesungguhnya art song," papar Tong. Puisi yang dilagukan ini melahirkan lieder-lieder yang sangat terkenal di Jerman. Cara pembawaanya pun 'serius', berbeda dengan lagu-lagu biasa.
Di mata Solomon Tong, lagu-lagu seriosa yang dilombakan di BRTV tidak cocok dengan konsep art song.
"Itu kan lagu-lagu kepahlawanan, perjuangan, cinta tanah air. Kita jangan paksakan diri memakai istilah seriosa. Nanti bikin bingung orang," tutur Solomon Tong yang mendirikan SSO pada 1996 itu.
SSO merupakan orkes simfoni langka di Indonesia karena paling aktif menggelar konser besar maupun konser kecil.
Sebagai 'suhu' musik klasik, Tong memang berkeinginan kuat untuk meluruskan banyak istilah musik yang salah kaprah di Indonesia. Salah satunya seriosa. Kalau sekadar berarti 'serius', apanya yang serius? Apa hanya cari pembawaannya? Menurut dia, sebaiknya kita menggunakan istilah-istilah musik yang berlaku universal. Untuk vokal, misalnya, ada opera, aria, oratorio, sacred song, secular song, folk song.
"Kalau yang sedang dibawakan Pauline ini jenis aria dari Mozart. Jangan disebut seriosa! Nggak jelas!" tandas Tong.
"Kenapa anda tidak meluruskan istilah seriosa sejak dulu? Bukankah anda sering menjadi juri di TVRI?" tanya saya.
"Saya sih maunya begitu, tapi tidak pernah diberi kesempatan oleh panitia. Waktu saya jadi juri, selalu ada pesanan supaya memberi bobot lebih kepada peserta yang berpenampilan menarik dan macam-macam lah," kenang Tong yang mulai membina paduan suara dan musik klasik sejak 1957.
Beberapa waktu lalu Tong sempat bertemu dengan kepala program TVRI Surabaya. Tong ingin 'meluruskan' salah kaprah istilah seriosa melalui televisi negara itu.
"Pak Sutrisno tanya apa saya bersedia jadi narasumber. Saya jawab oke. Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasannya," kata Solomon Tong, kecewa.
Tidak itu saja. Tong pun ingin menggalakkan musik vokal untuk remaja lewat TVRI Surabaya agar muncul bibit-bibit vokalis masa depan. Ternyata, konsep sosialisasi ala Solomon Tong sangat dihargai, tapi masih sulit dilaksanakan di Indonesia. Karena itu, Tong selalu meminta wartawan-wartawan di Surabaya, khususnya saya, untuk membuat tulisan tentang musik klasik yang apresiatif.
"Tanpa media massa, musik klasik tidak akan jalan. Kalian itu mitra saya, partner saya," tegas Tong dalam berbagai kesempatan. Jangan heran, beliau senantiasa memberikan waktu kepada saya untuk membahas tetek-bengek seputar musik klasik kapan saja.
AGAR bahasan ini komplet, saya lengkapi dengan pandangan Suka Hadjana, pemusik, dirigen, dan kritikus kelahiran Jogja 17 Agustus 1940. "Istilah musik seriosa sesungguhnya agak berlebihan," tegas Suka Hardjana.
Menurut dia, seriosa ala BRTV tak lain bagian dari seni olah suara (menyanyi) dengan teknik tertentu, diiringi piano atau aransemen orkes. Lagunya pendek-pendek dalam bentuk lied bermatra tiga frasa sederhana: awal, sisipan, ulangan.
"Dilihat dari bentuk penulisan dan pembawaannya pun sesungguhnya masih terlalu sederhana untuk dibilang seni serious(a). Istilah musik seriosa yang kedengaran agak ke-italia-italia-an itu sebenarnya berasal dari pemilahan khazanah musik di Amerika dan Eropa di awal perkembangan industri musik sesudah Perang Dunia II," urai Suka Hardjana.
Adalah Amir Pasaribu yang mengimpor istilah 'seriosa' ke Indonesia untuk memberi ciri salah satu kategori Bintang Radio yang digelar pertama kali pada 1952. Waktu itu televisi belum ada di Indonesia. Setelah TVRI berdiri pada 1964, menjelang Asian Games di Jakarta, Bintang Radio pun diperluas menjadi Bintang Radio dan Televisi (BRTV).
Setelah dominasi TVRI sebagai satu-satunya televisi dihapus, pamor BRTV pun meredup sama sekali. Kini, ajang pemilihan BRTV praktis lenyap sama sekali di Indonesia. Seperti Pak Tong, Pak Suka Hardjana suka menulis kolom reguler di harian Kompas. berikut sedikit catatannya tentang lagu-lagu seriosa versi Indonesia:
"Sangat mengherankan bahwa mereka (penulis lagu seriosa Indonesia) sepertinya sama sekali tak terinspirasi oleh komponis-komponis yang lebih fundamental seperti Bach, Mozart, Debussy, Bartok, Stravinsky, dan lainnya.
Tapi hal itu bisa dimengerti bila diingat bahwa sesungguhnya lagu-lagu pendek mendayu-merdu-merayu dari para komponis Romantik mudah masuk selera. Dan itu rasanya lebih dekat dengan apresiasi diletantis para komponis Indonesia dari dulu hingga sekarang," tulis Suka Hardjana di bukunya, Esai & Kritik Musik' (Penerbit Galang Press, Jogjakarta, 2004).
KELUHAN KUNCUP MELATI karya Ibu Sud. Lagu seriosa yang sederhana. Notasi angka ini saya tulis hanya berdasarkan ingatan belaka. Maaf sebesar-besarnya kalau kurang akurat.
Sumber:http://hurek.blogspot.com/2006/09/seriosa-versi-solomon-tong.html
Musik Dangdut
Sejarah Musik Dangdut
Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia artis. Bentuk musik dangdut ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi).
Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat pada dangdut indonesia pada indonesian artis dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an kumpulan artis dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, penyanyi dangdut dan artis dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music.
Penyebutan nama “dangdut” merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Nama ini sebetulnya adalah sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakat kelas pekerja saat itu. Hingga saat ini juga sudah banyak managemen artis atau manajemen artis, lagu dangdut di Indonesia
http://kamissore.blogspot.com/2008/08/sejarah-dangdut.html
Contoh
Lirik dan Kunci: Lirik lagu dan Kunci Gitar Dangdut RELA versi Sangkuriang. Chord Gitar Rela dangdut koplo By Sangkuriang Woyo Woyo.. Kord gitar, kunci lagu, lyric melayu Rela versi dangdut.
Berikut Chord Rela :
intro : Em D G 2x Em Tak ubah berbunga lara C Rendahnya Pandanganmu B Em Padaku yang amat memerlukanmu Em Kegersangan sekeping hati C Mengharap setitik embun B Agar basah rindu ini Em D Aku yang terdiam G B Em Sejak mulai lagi Em C D Puasku merintih B Em Puas ku berduka Em Ku hanya mampu berserah C Beserta doa harapan B Em Rubahlah haluan hidup ini Reff : Em D Demi cinta yang menyala B Em Ku rela menggenggam bara api Em D Demi kasih yang mengharu B Em Sungguh aku rela Em D Dm Biarpun pada pandangan B Em Seperti bunga yang layu terbuang Em D Dm Namun kau pasti tau B Em D Dm Semua karena aku masih lagi B Em Setia padamu Em D Puasku merintih B Em Seumpama pengemis int: D Em C D Em C D Em Kembali Ke : Reff Em D Dm Biarpun pada pandangan B Em Seperti bunga yang layu terbuang Em D Dm Namun kau pasti tau B Em D Dm Semua karena aku masih lagi B Em Setia padamu Em D Puasku menangis B Em Puas ku berduka Em C Ku hanya mampu berserah C Beserta doa harapan B Em Rubahlah haluan hidup ini Hooouo... houuuuo... houooo..
Penyanyi Dangdut
Musik populer
Musik populer
Musik populer atau Musik pop adalah nama bagi aliran-aliran musik yang didengar luas oleh pendengarnya dan kebanyak bersifat komersial.
Musik populer pertama kali berkembang di Amerika Serikat pada tahun 1920 di mana rekaman pertama kali dibuat berdasarkan penemuan Thomas Edison, dibedakan dengan Musik Klasik, Musik Jazz, Musik Tradisional, Musik Blues, kemudian juga berkembang ke negara-negara lain sedunia.
Musik Populer merupakan jenis-jenis musik yang saat ini digemari oleh masyarakat awam. Musik jenis ini merupakan musik yang sesuai dengan keadaan jaman saat ini, sehingga sesuai di telinga kebanyakan orang. Beberapa genre musik yang termasuk Musik Populer adalah Pop, Funk, Jazz, Blues, Rock, Gospel, Underground, dan lain-lain. Genre musik ini dapat ditemui di hampir seluruh belahan dunia oleh karena sifat musiknya yang hampir bisa diterima semua orang.
Contoh Lagu
Chord Ungu Percaya Padaku :
Intro : A E F#m D 2x
A
Aku tak tahu apa yang kurasakan
E
Dalam hatiku saat pertama kali
F#m D
Lihat dirimu melihatmu
A
Seluruh tubuhku terpaku dan membisu
E
Detak jantungku berdetak tak menentu
F#m D
Sepertinya aku tak ingin berlalu
Chorus :
A
Berikan cintamu juga sayangmu
E
Percaya padaku ku kan menjagamu
F#m D
Hingga akhir waktu menjemputku
A
Ku berikan cintaku juga sayangku
E
Percaya padaku ku kan menjagamu
F#m D
Hingga akhir waktu menjemputku
A
Saat ku tahu kau akan pergi jauh
E
Izinkan aku tuk selalu menatimu
F#m D
Untuk katakan ku ingin dirimu
A
Agar kau tahu betapa ku terlalu
E
Mencintaimu aku akan menunggu
F#m D
Hingga dirimu kembali untukku
Chorus :
A
Berikan cintamu juga sayangmu
E
Percaya padaku ku kan menjagamu
F#m D
Hingga akhir waktu menjemputku
A
Ku berikan cintaku juga sayangku
E
Percaya padaku ku kan menjagamu
F#m D
Hingga akhir waktu menjemputku
Solo : A E F#m D
A
Tolonglah aku bagaimana diriku
E
Ungkapkan itu rasa yang membelenggu
F#m D
Dalam hatiku ku cinta padamu
Chorus :
A
Berikan cintamu juga sayangmu
E
Percaya padaku ku kan menjagamu
F#m D
Hingga akhir waktu menjemputku
A
Ku berikan cintaku juga sayangku
E
Percaya padaku ku kan menjagamu
F#m D
Hingga akhir waktu menjemputku
A
Berikan cintamu juga sayangmu
E
Percaya padaku ku kan menjagamu
F#m D
Hingga akhir waktu menjemputku
D’Bagindas – Empat Mata
Feb 10th, 2010
E B
Biarkanlah diri ini
C#m A
Untuk mencoba mendekatimu
E B
Mendekati indahnya dirimu
C#m A
Dirimu yang hadir di mimpiku
E B C#m A
E B
Berikanlah aku waktu
C#m A
Dan keadaan yang engkau mampu
E B
Empat mata yang ku mau
C#m A B
Untuk katakan cinta padamu
F#m B
Hati ini takkan bisa
F#m B
Lebih lama tuk memendam rasa
chorus:
A E
Empat mata bicara padamu
C#m B
Ku katakan aku cinta kamu
A E
Empat mata ku ingin bertemu
C#m B
Tuk ungkapkan isi di hatiku
E B
Berikanlah aku waktu
C#m A
Dan keadaan yang engkau mampu
E B
Empat mata yang ku mau
C#m A B
Untuk katakan cinta padamu
F#m B
Hati ini takkan bisa
F#m B
Lebih lama tuk memendam rasa
chorus:
A E
Empat mata bicara padamu
C#m B
Ku katakan aku cinta kamu
A E
Empat mata ku ingin bertemu
C#m B
Tuk ungkapkan isi di hatiku
A E C#m B 2x
F#m B
Hati ini takkan bisa
F#m B
Lebih lama tuk memendam rasa
chorus:
A E
Empat mata bicara padamu
C#m B
Ku katakan aku cinta kamu
A E
Empat mata ku ingin bertemu
C#m B
Tuk ungkapkan isi di hatiku
A E
Empat mata bicara padamu
C#m B
Ku katakan aku cinta kamu
A E
Empat mata ku ingin bertemu
C#m B
Tuk ungkapkan isi di hatiku
ending: E B C#m A 2x E
Musik Keroncong
Musik Keroncong
Keroncong merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga sebagai nama dari jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik keroncong, flute, dan seorang penyanyi wanita.
Keroncong merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga sebagai nama dari jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik keroncong, flute, dan seorang penyanyi wanita.
Asal-usul
Akar keroncong berasal dari sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Dari daratan India (Goa) masuklah musik ini pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Melemahnya pengaruh Portugis pada abad ke-17 di Nusantara tidak dengan serta-merta berarti hilang pula musik ini. Bentuk awal musik ini disebut moresco (sebuah tarian asal Spanyol, seperti polka agak lamban ritmenya), di mana salah satu lagu oleh Kusbini disusun kembali kini dikenal dengan nama Kr. Muritsku, yang diiringi oleh alat musik dawai. Musik keroncong yang berasal dari Tugu disebut keroncong Tugu. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan. Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer (musik rock yang berkembang sejak 1950, dan berjayanya musik Beatle dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang). Meskipun demikian, musik keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang.Musik perjuangan
Musik perjuangan
Digunakan untuk mengebangkan / membangun rasa nasionalisme.
Digunakan untuk mengebangkan / membangun rasa nasionalisme.
Ciri-Ciri lagu perjuangan:
- kebanyakan diciptakan pada masa perjuangan sekitar tahun 1945 – 1950
- Syair lagu biasanya dapat membangkitkan semangat perjuangan.
Bentuk komposisi lagu perjuangan ada dua macam, yakni lagu perjuangan dengan semangat berkobar (bentuk Mars), dan lagu-lagu yang menyentuh perasaan (bentuk Hymne).
Musik Daerah
Menggambarkan situasi kehidupan masyarakat setempat
Rabu, 01 Juli 2009
Ciri Khas Musik Daerah Jawa Barat
Ciri Khas Musik Daerah Jawa Barat
Ciri khas musik daerah Jawa Barat dapat dilihat dari jenis instrumennya dan cara membunyikannya / menggunakannya, yaitu:
a. Ditiup, contohnya: Suling, bangsing, tarompet dll
b. Digoyang – goyang, contohnya: Angklung dan kolotok
c. Dipukul, contohnya: dog – dog, goong, boning, kempul, saron dll
d. Dipetik, contohnya: Kacapi
e. Digesek, contohnya: rebab dan terawangsa
Ciri Khas Musik Daerah
B. Sejarah Dan Fungsi Musik Daerah Jawa Barat
Sebelum adanya aturan nada, bangsa kita jaman dahulu sudah mengenal musik yang berfungsi untuk upaca pemujaan terhadap nenek moyang, kemudian mengenal musik yag terdiri dari 5 nada yang disebut Pentatonis, yaitu: Da, Mi, Na, Ti, La, Da. Dana pentatonis ini hanya dapat pada alat musih daerah yang disebut Gambelan, yang terdiri dari: goong, gender, kendang, kenong, saron, gambang, bonang, rebab, dll. Alat musik gambelan ini terutama terdapt di Jawa dan Bali.
Akhirnya sejalan dengan perkembangan jaman, maka musik – musik daerah yang ada hingga sekarang menggunakan notasi – notasi musik umum yaitu notasi angka atau balok. Tokoh – tokoh musik Gending / Karawitan daerah Jawa Barat yang terkenal adalah Mang Koko, Amas Taswara, Nano S, dan lain – lain
Fungsi musik daerah Jawa Barat, Yaitu:
Ciri Khas Daerah Jawa Barat
1. Berfungsi Untuk Upacara adat, contohnya:
a. Angklung, di masyarakat Banten digunakan dalam upacara menabur benih di ladang untuk menghormati Dewi Pohaci/Dewi Sri. Selain itu Angklung juga digunakan untuk upacara Helaran (upacara menggiring anak yang dikhitan)
b. Bedug, digunakan dalam upacara kegiatan Agama Islam, seperti seni bedug Kidulan dari Cianjur yang dilaksanakan setiap takbiran, dan adu bedug dari Pandeglang yang dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri
c. Bengberokan, berasal dari Cirebon yang dipergunakan dalam upacara mengusir roh jahat atau menyembuhkan anak yang sakit
d. Calung, dipergunakan dalam upacara adat pertanian, seperti Calung Tarawangsa dari Tasikmalaya
e. Heleran, dipergunakan dalam upacara adat khitanan atau seserahan pengantin, seperti Kuda Renggong, dari Sumedang dan Tajidor dari Tangerang
f. Ngagondang, dipergunakan dalam upacara adat Mapag Sri/Dewi padi
g. Pantun, dipergunakan dalam upacara adat akan menyimpan padi di lumbung yang disebut ngidepkeun/ natapkeun para
2. Musik yang berfungsi sebagai alat Bela Diri, contohnya: Pencak Silat dan Benjang
3. Musik yang berfungsi sebagai sarana hiburan, contohnya: Ogel, Ronggeng, Angklung diatonis, Longser, Angklung Buncis, Tarling,
C. Sejarah Perkembangan Tari Daerah Jawa Barat
Secara naluriah manusia dalam emosinya akan meluap dalam ekspresi gerak dan tingkah laku yang intensif, yang terjadi secara spontan. Ekspresi gerak merupakan lontaran tenaga fisik dan tenaga dalam yang berarti.
Setelah kebutuhan primer terpenuhi, timbulah kebutuhan pelepasan, maka berkembanglah Tari hiburan / pergaulan, dan bisaanya diTarikan pada saat pesta sebagai sarana penunjang kegembiraan untuk mempererat tata pergaulan.
Kemudian dengan makin meningkatnya apresiasi seni, manusia menuntut sajian seni Tari yang berbobot, yang mendorong lahirnya Tari pertunjukan
Secara umum cirri khas Tari Jawa Barat menunjukan kekontrasan pada susunan gerak yang putus – putus. Iringan gendang yang lunak. Kemudian pilihan warna busana cenderung mencolok dalam kombinasi ataupun warna dasar.
Ciri Khas Musik Daerah Jawa Barat
D. Fungsi Tari Daerah Jawa Barat
1. Tari yang berfungsi sebagai sarana Upacara. Adat dan pemujaan (Tari etnik) merupakan Tari yang bersifat tradisional. Misalnya Tari dodot dari Baten untuk upacara pemujaan terhadap Dewi Sri, Tari Bengberokan/ bangbaringan dari Sumedang untuk upacara penolak bala
2. Tari yang berfungsi sebagai sarana hiburan / Tari pergaulan, misalnya Tari Ketuk Tilu, Longser Bangreng dan Tayuban
3. Tari sebagai sarana sei petunjukan , yaitu seni yang menitikberatkan pada segi artstiknya, konsepsional mengandung ide – ide dan interprestasi, penggarapan koreografi yang mantap disamping tema dan tujuan misalnya Tari Nyatria, Tari Monggawa, Tari Lenyepan dll
E. Jenis Tari Daerah Jawa Barat
Jenis Tari daerah Jawa Barat dapat dilihat berdasarkan jumlah pelakunya:
1) Tari Tunggal ( Solo), contohnya: Tari Topeng Konceran, Graeni, Rahwana, Kandagan, dan Monggawa
2) Tari berpasangan (duet), contohnya pada Tari kreasi baru dijumpai Tari kupu – kupu karya Cece Sumatri dan Tarian Jaipongan karya Gugum Gumbira. Yang dimaksud dengan Tarian kreasi baru adalah Tarian yang sudah melepaskan diri dari aturan – aturan yang sudah dibakukan untuk memenuhi selera masyarakat sesuai engan perkembangan jaman
3) Tari bertiga (trio) di daerah Jawa Barat jarang dijumpai
4) Tari masal atau Tari keolompok (lebih dari 5 orang ) dibedaan menjadi:
a. Tari tanpa lakon, contohnya Tari Rudat, Randu Kintal dan Tari Ketuk Tilu
b. Tari brlakon yang disebut Drama Tari, contohnya pada Tari klasik dijumpai Tari topeng dan Tari wayang
c. Tari berlakon kreasi baru, contohnya karya Yulianti L, Parani, Sangkuriang, Pleesiran, Pendekar Perempuan dll
F. Ragam Gerak Dan Iringan Tari Daerah Jawa Barat
Tari merupakan ekspresi jiwa manusia melalui gerak – gerak ritmis yang indah. Ada beberapa macam gerak organ tubuh sebagai media ekspresi Tari, yaitu:
1. Gerak mata
2. Gerak Leher
3. Gerak Tangan/ Lengan
4. gerak seluruh ubuh
5. gerak kaki
6. gerak pinggul
Dalam Tari daerah Jawa Barat ada beberapa istilah gerak Tari, antara lain:
- Edeg – edegan / kuda – kuda adalah gerak pada saat pembukaan Tarian
- Jangkung Ilo adalah gerak pembukaan suatu pembukaan dari Tari
- Gedig adalah gerak langkah di tempat dengan tekana badan
- Mincid adalah gerak langkah menyentuh lantai
- Keupat adalah gerak berjalan ke depan
- Bakplang dll
Ciri Khas Musik Jawa Barat
A. Sejarah Dan Fungsi Teater Daerah Jawa Barat
Dalam sejarah kehidupan manusia kegiatan Teater telah mulai sejak dari jaman manusia primitif. Berbagai kegiatan seperti upacara kelahiran, kematian, bercocok tanam, meminta kesuburan tanaman, meminta hujan , mengusir hama, dilakukan engan kegiatan Teater dengan jalan mengadakan Tarian – Tarian atau tetatbukan/musik, pelaku Teaternya adalah peserta upacara, tanpa penonton dan tanpa alur cerita.
Di Indonesia kegiatan seni Teater mempunyai fungsi sbb:
1. Teater untuk keperluan upacara, yaitu Teater yang digunakan sebagai media kegiatan upacara adat atau pemujaan dengan jalan mengadakan Tarian – Tarian atau tetatbuhan tanpa alur cerita unsur sastra. Sedangkan pelakunya adalah peserta upcara dan tanpa adanya penontonya
2. Teater untuk keperluan hiburan, yaitu Teater yang memiliki unsur untuk dipertunjukan kepada masyarakat sebagai hiburan, contohnya sandiwara
3. Teater untuk menyampaikan pesan, yaitu Teater yang ditunjukan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat luas
B. Jenis Dan Ciri Khas Teater Tradisional Daerah Jawa Barat
Ada beberapa Teater jenis Teater tradisional, yaitu:
1. Teater Tutur adalah jenis Teater yang bertolak dari sastralisan yang dituturkan dan belum diperagakan secara lengkap
2. Teater Rakyat adalah jenis Teater yang berkembang di tengah masyarakat pedesaan dengan cerita yang hidup di daerah tersebut, contohnya Longser
3. Teater wayang / Teater klasik adalah segala macam jenis wayang, contohnya wayang golek dan wayang Priya / wayang Uwong
4. Teater Bangsawan adalah jenis Teater yang sudah yang sudah mendapat pengaruh konsep Teater barat dan Teater timur tengah yang di dukung oleh kebudayaan melayu
Ciri khas musik daerah Jawa Barat dapat dilihat dari jenis instrumennya dan cara membunyikannya / menggunakannya, yaitu:
a. Ditiup, contohnya: Suling, bangsing, tarompet dll
b. Digoyang – goyang, contohnya: Angklung dan kolotok
c. Dipukul, contohnya: dog – dog, goong, boning, kempul, saron dll
d. Dipetik, contohnya: Kacapi
e. Digesek, contohnya: rebab dan terawangsa
Ciri Khas Musik Daerah
B. Sejarah Dan Fungsi Musik Daerah Jawa Barat
Sebelum adanya aturan nada, bangsa kita jaman dahulu sudah mengenal musik yang berfungsi untuk upaca pemujaan terhadap nenek moyang, kemudian mengenal musik yag terdiri dari 5 nada yang disebut Pentatonis, yaitu: Da, Mi, Na, Ti, La, Da. Dana pentatonis ini hanya dapat pada alat musih daerah yang disebut Gambelan, yang terdiri dari: goong, gender, kendang, kenong, saron, gambang, bonang, rebab, dll. Alat musik gambelan ini terutama terdapt di Jawa dan Bali.
Akhirnya sejalan dengan perkembangan jaman, maka musik – musik daerah yang ada hingga sekarang menggunakan notasi – notasi musik umum yaitu notasi angka atau balok. Tokoh – tokoh musik Gending / Karawitan daerah Jawa Barat yang terkenal adalah Mang Koko, Amas Taswara, Nano S, dan lain – lain
Fungsi musik daerah Jawa Barat, Yaitu:
Ciri Khas Daerah Jawa Barat
1. Berfungsi Untuk Upacara adat, contohnya:
a. Angklung, di masyarakat Banten digunakan dalam upacara menabur benih di ladang untuk menghormati Dewi Pohaci/Dewi Sri. Selain itu Angklung juga digunakan untuk upacara Helaran (upacara menggiring anak yang dikhitan)
b. Bedug, digunakan dalam upacara kegiatan Agama Islam, seperti seni bedug Kidulan dari Cianjur yang dilaksanakan setiap takbiran, dan adu bedug dari Pandeglang yang dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri
c. Bengberokan, berasal dari Cirebon yang dipergunakan dalam upacara mengusir roh jahat atau menyembuhkan anak yang sakit
d. Calung, dipergunakan dalam upacara adat pertanian, seperti Calung Tarawangsa dari Tasikmalaya
e. Heleran, dipergunakan dalam upacara adat khitanan atau seserahan pengantin, seperti Kuda Renggong, dari Sumedang dan Tajidor dari Tangerang
f. Ngagondang, dipergunakan dalam upacara adat Mapag Sri/Dewi padi
g. Pantun, dipergunakan dalam upacara adat akan menyimpan padi di lumbung yang disebut ngidepkeun/ natapkeun para
2. Musik yang berfungsi sebagai alat Bela Diri, contohnya: Pencak Silat dan Benjang
3. Musik yang berfungsi sebagai sarana hiburan, contohnya: Ogel, Ronggeng, Angklung diatonis, Longser, Angklung Buncis, Tarling,
C. Sejarah Perkembangan Tari Daerah Jawa Barat
Secara naluriah manusia dalam emosinya akan meluap dalam ekspresi gerak dan tingkah laku yang intensif, yang terjadi secara spontan. Ekspresi gerak merupakan lontaran tenaga fisik dan tenaga dalam yang berarti.
Setelah kebutuhan primer terpenuhi, timbulah kebutuhan pelepasan, maka berkembanglah Tari hiburan / pergaulan, dan bisaanya diTarikan pada saat pesta sebagai sarana penunjang kegembiraan untuk mempererat tata pergaulan.
Kemudian dengan makin meningkatnya apresiasi seni, manusia menuntut sajian seni Tari yang berbobot, yang mendorong lahirnya Tari pertunjukan
Secara umum cirri khas Tari Jawa Barat menunjukan kekontrasan pada susunan gerak yang putus – putus. Iringan gendang yang lunak. Kemudian pilihan warna busana cenderung mencolok dalam kombinasi ataupun warna dasar.
Ciri Khas Musik Daerah Jawa Barat
D. Fungsi Tari Daerah Jawa Barat
1. Tari yang berfungsi sebagai sarana Upacara. Adat dan pemujaan (Tari etnik) merupakan Tari yang bersifat tradisional. Misalnya Tari dodot dari Baten untuk upacara pemujaan terhadap Dewi Sri, Tari Bengberokan/ bangbaringan dari Sumedang untuk upacara penolak bala
2. Tari yang berfungsi sebagai sarana hiburan / Tari pergaulan, misalnya Tari Ketuk Tilu, Longser Bangreng dan Tayuban
3. Tari sebagai sarana sei petunjukan , yaitu seni yang menitikberatkan pada segi artstiknya, konsepsional mengandung ide – ide dan interprestasi, penggarapan koreografi yang mantap disamping tema dan tujuan misalnya Tari Nyatria, Tari Monggawa, Tari Lenyepan dll
E. Jenis Tari Daerah Jawa Barat
Jenis Tari daerah Jawa Barat dapat dilihat berdasarkan jumlah pelakunya:
1) Tari Tunggal ( Solo), contohnya: Tari Topeng Konceran, Graeni, Rahwana, Kandagan, dan Monggawa
2) Tari berpasangan (duet), contohnya pada Tari kreasi baru dijumpai Tari kupu – kupu karya Cece Sumatri dan Tarian Jaipongan karya Gugum Gumbira. Yang dimaksud dengan Tarian kreasi baru adalah Tarian yang sudah melepaskan diri dari aturan – aturan yang sudah dibakukan untuk memenuhi selera masyarakat sesuai engan perkembangan jaman
3) Tari bertiga (trio) di daerah Jawa Barat jarang dijumpai
4) Tari masal atau Tari keolompok (lebih dari 5 orang ) dibedaan menjadi:
a. Tari tanpa lakon, contohnya Tari Rudat, Randu Kintal dan Tari Ketuk Tilu
b. Tari brlakon yang disebut Drama Tari, contohnya pada Tari klasik dijumpai Tari topeng dan Tari wayang
c. Tari berlakon kreasi baru, contohnya karya Yulianti L, Parani, Sangkuriang, Pleesiran, Pendekar Perempuan dll
F. Ragam Gerak Dan Iringan Tari Daerah Jawa Barat
Tari merupakan ekspresi jiwa manusia melalui gerak – gerak ritmis yang indah. Ada beberapa macam gerak organ tubuh sebagai media ekspresi Tari, yaitu:
1. Gerak mata
2. Gerak Leher
3. Gerak Tangan/ Lengan
4. gerak seluruh ubuh
5. gerak kaki
6. gerak pinggul
Dalam Tari daerah Jawa Barat ada beberapa istilah gerak Tari, antara lain:
- Edeg – edegan / kuda – kuda adalah gerak pada saat pembukaan Tarian
- Jangkung Ilo adalah gerak pembukaan suatu pembukaan dari Tari
- Gedig adalah gerak langkah di tempat dengan tekana badan
- Mincid adalah gerak langkah menyentuh lantai
- Keupat adalah gerak berjalan ke depan
- Bakplang dll
Ciri Khas Musik Jawa Barat
A. Sejarah Dan Fungsi Teater Daerah Jawa Barat
Dalam sejarah kehidupan manusia kegiatan Teater telah mulai sejak dari jaman manusia primitif. Berbagai kegiatan seperti upacara kelahiran, kematian, bercocok tanam, meminta kesuburan tanaman, meminta hujan , mengusir hama, dilakukan engan kegiatan Teater dengan jalan mengadakan Tarian – Tarian atau tetatbukan/musik, pelaku Teaternya adalah peserta upacara, tanpa penonton dan tanpa alur cerita.
Di Indonesia kegiatan seni Teater mempunyai fungsi sbb:
1. Teater untuk keperluan upacara, yaitu Teater yang digunakan sebagai media kegiatan upacara adat atau pemujaan dengan jalan mengadakan Tarian – Tarian atau tetatbuhan tanpa alur cerita unsur sastra. Sedangkan pelakunya adalah peserta upcara dan tanpa adanya penontonya
2. Teater untuk keperluan hiburan, yaitu Teater yang memiliki unsur untuk dipertunjukan kepada masyarakat sebagai hiburan, contohnya sandiwara
3. Teater untuk menyampaikan pesan, yaitu Teater yang ditunjukan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat luas
B. Jenis Dan Ciri Khas Teater Tradisional Daerah Jawa Barat
Ada beberapa Teater jenis Teater tradisional, yaitu:
1. Teater Tutur adalah jenis Teater yang bertolak dari sastralisan yang dituturkan dan belum diperagakan secara lengkap
2. Teater Rakyat adalah jenis Teater yang berkembang di tengah masyarakat pedesaan dengan cerita yang hidup di daerah tersebut, contohnya Longser
3. Teater wayang / Teater klasik adalah segala macam jenis wayang, contohnya wayang golek dan wayang Priya / wayang Uwong
4. Teater Bangsawan adalah jenis Teater yang sudah yang sudah mendapat pengaruh konsep Teater barat dan Teater timur tengah yang di dukung oleh kebudayaan melayu
Langganan:
Postingan (Atom)